Kamis, 24 September 2015

Bunga Tabebuia itu Berkembang. Memunculkan Kenangan Tentangmu yang ada di Seberang Provinsi


Tabebuia…

Bunga warna kuning yang selalu membuatku terpesona sekaligus menculnya kenangan tentangmu.

Ya, dirimu yang jauh diseberang provinsi sana.



Beginilah awalnya…

Aku sudah sering melihat segala postinganmu yang selalu muncul di Faceboook. Namun, baru tahun lalulah saat tabebuia berkembang aku mengenalmu lebih dekat.

Satu tahun berlalu. Banyak hal yang sudah kita lalui meski adanya spasi (jarak) diantara kita. Mulai dari Voice note dari ost ishuukan friends hingga email yang kau kirim dengan subyek “Just You and I~”. email berisikan  lampiran foto dengan gambar gumi hasil karyamu, dan sepasang gantungan yang kau beli ketika menghadiri acara Ennichisai. kau bercerita awalnya bingung akan membeli apa. Lalu kau memutuskan membeli sepasang gantungan itu untuk aku dan kamu. Namun, sampai sekarang pun kau belum mengirimnya. Ntah memang sengaja untuk kau simpan sebagai kenangan atau hal lain yang memang kau rahasiakan padaku.

Setahun berlalu, sekarang berbeda pula segala sesuatu yang ada. Entahlah hal yang bahkan tak ingin ku sebutkan itu terjadi atau tidak. Karena diantara kita mungkin tak ingin menyakiti satu sama lain lebih dalam dengan mngucapkan kata itu. Entah terjadi atau tidak, yang jelas aku tak berfokus pada itu.

Selama ini yang kau tanamkan adalah kebaikan. Aku tak sanggup jika harus melakukan “pura-pura gak kenal” kepadamu. Maka beginilah aku kepadamu yang tetap tak berubah seperti saat itu. Mungkin terdapat perbedaan, saat ini banyak sekali pesan untukmu yang tersimpan di draft. Bukan karena aku tak ingin berbagi cerita atau semacamnya. Aku hanya takut mengusikmu, mengganggu atau apapun itu secara berlebihan. Meski aku ingin sekali berbagi cerita padamu. Terkadang aku mengirimmu sebuah pesan, tapi kau tak membalasnya. Aku berpikir bahwa kau sibuk iya kadang kau sibuk dengan social mediamu sehingga mungkin tak membalas pesanku.

Jika kau berpikir mengapa aku seperti ini? Tanyakan saja pada Allah. Dialah yang mengerti segalanya tentangku. Semua yang berhubungan denganmu kuceritakan pada-Nya. insyaAllah kau akan mendapatkan jawaban cepat atau lambat. Jadi, bersabarlah, berprasangaka baiklah  dan tetap berupaya pada-Nya.

Mungkin kamu juga berpikir bahwa yang kau tanamkan selama ini bukan kebaikan. Sudahlah pandangan setiap individu berbeda-beda, aku memandangmu seperti itu dank au mengenalku seperti apa aku. Tulissan ini juga bukan sebuah pencitraan untukmu dan diriku. Terserah mau berpandangan seperti apa yang jelas Allah lebih tau mengapa aku menuliskan ini.

Sebenarnya bisa saja aku membicarakan ini lewat sms, telfon atau email. Namun, aku terlalu malu dan aku juga tak ingin menuliskannya, tapi itu tak membuatku lega. Aku kurang tau kau akan membaca postingan ini atau tidak. Harapanku memang kau membaca postingan ini. Mungkin kau membaca postingan ini, tapi kau diam saja atau memang tak membacanya.

Aku tetap aku kok. Tak ada yang berubah. Kau boleh menghubungi aku kapanpun dalam suka dan duka. Mau cerita atau sekedar bercanda dan berbagi foto atau VN tak masalah. Aku senang jika kau menghubungiku terlebih dahulu bahwa tandanya aku tak mengganggumu. Kadang aku ingin menghubungimu terlebih dahulu, tapi kadang kau tak membalasnya. Jadi, aku beri jeda saja untuk menghubungimu agar kau tak terganggu.

Selalu dekatkan hati dan dirimu pada-Nya. Jika kau tak merasakan ketenangan setelah menghadap pada-Nya itu artinya kau sedang dihukum dan diri-Nya cemburu kepadamu. Cintai diri-Nya, rebutlah hati-Nya, minta ampun pada-Nya. Hijrahlah, bersabarlah dan berupayalah di jalan-Nya. Aamiin.

Diri-Nya mengizinkan aku menguatkanmu lewat kata dan doa. Belum dengan raga dan seluruh pengapdian yang sedang menanti. Meski kau saat ini belum membutuhkannya dalam diriku. Namun, berupaya kepada-Nya jauh lebih dan bersabar bagaimana akhir dari semua ini.

Sibukkan dirimu dengan cinta-Nya ^^

Wassalam,

Ara.

Sabtu, 05 September 2015

Versi Syahara : Tips tidak merasakan “sakit” saat kenangan masa lalu tiba-tiba muncul

“Ya Allah, kenapa harus sesakit ini sih” 

Kurang lebih seperti itulah saat kenangan masa lalu itu tiba-tiba muncul. Alhasil, kebanyakan orang bakal menghapus segala sesuatu yang berkaitan dengan si “itu” dan melupakannya. Memang sih cara itu ampuh banget buat gak keinget lagi sama si “itu”, tapi bagiku sih gak. Aku memilih cara tersendiri agar tak merasakan sakit yang luar biasa. Ini beberapa hal yang aku lakukan :

  • 1.       MENDEKATKAN DIRI KEPADA-NYA
Pasti udah sering dong denger kalimat ini. Kedengarannya sih biasa aja, tapi kalau kita lakukan itu berkali-kali bahkan seterusnya efek yang didapat sungguh luar biasa. Kamu bakal merasakan tenang dan tentram saat menghadap-Nya, Selalu rindu untuk selalu menghadap-Nya, bahkan merasa ada yang kurang jika sekali saja kamu gak menghadap-Nya.

Bagi yang beragama Islam kamu dapat melakukan hal itu dengan sholat wajib + sunnah, membaca al-quran,  berdzikir, dan berdoa. Awal memang terasa berat dan susah, tapi itu semua hanya godaan setan yang terkutuk. So, terobos aja itu setan-setan yang bikin kamu mogok untuk mendekatkan diri pada-Nya.

Setelah melakukan itu semua, kamu akan mendapatkan efek yang luar biasa Tenang, damai, tanpa dendam, rasanya hati itu dipenuhi oleh-Nya, saat sujud seperti dipeluk-Nya. Aduh, mending rasain sendiri deh sampai bingung harus ngomong kek apa lagi saking luar biasanya.

Oh ya, tetap sabar dalam menjalani hal ini. Karena, segala sesuatu itu tidak didapat dengan instan, bahkan mie instan aja agar jadi mie harus dalam proses merebus dulu. Semua ini butuh perjuangan dan pengorbanan. So, Sabar dan Tiada Kata Lelah!!!

  • 2.       Gak menghapus & membuang segala sesuatu yang berkaitan dengan si “itu”
Bagi beberapa orang tidak menghapus dan membuang segala sesuatu yang berhubungan dengan si “itu” malah akan membuka luka lama yang sudah tertutup. Ini gak berlaku buat aku, Semua email, log, bahkan smsnya masih ada loh di HP. Bahkan foto yang dia kirim lewat email pun selalu terunduh di folder download. Membuat tiap buka galeri selalu yang muncul adalah fotonya.

Kadang sambil memandang fotonya nyengir sendiri sambil berkata “yaelah, kadal buntung bisa juga selfie + main gitar ternyata :v”. Hahaha sumpah kalau diinget itu lucu banget dan menghibur.

Pasti ada juga sms atau email yang manis sampai menyakitkan. Kalau sms/email yang menyakitkan itu  dibaca kembali, sebenernya buat intropeksi diri kita sendiri. Sedangkan sms/email yang manis macam “Always Love You” kadang bikin nangis, marah, sebel soalnya bego banget dulu percaya gitu aja dan ujung-ujungnya gak kejadian. 

Eits! belum tentu gak kejadian, Bisa jadi dimasa depan dia benar-benar mencintaimu loh~. Udah deh dari pada gitu mending kalau baca sms/email yang manis nyengir aja sambil bilang “manis banget nih kata-kata si kadal buntung. Lumayan buat buka puasa nanti. Gula dirumah juga abis mending kucampurin nih kata-kata di kolak”.

  • 3.       Gak memblokir atau ngeunfoll si”itu” diberbagai sosmed
Buat apa juga sih, ya meski kadang bikin galau atau semacamnya tapi berprasangka positif ajalah. Menjalin hubungan baik aja sama si “itu” sapa tau loh dia bisa membantu  kamu ntah apa itu. Sapa tau juga kedepannya si”itu” rekan bisnismu. Janganlah putus tali silahturahmi itu tak baik. Ya, kalau bisa bicarakan aja baik-baik. Karena segala sesuatu yang kita tanam adalah kebaikan maka hasilnya juga kebaikan pula. :)

  • 4.       Gak usah malu atau sungkan untuk menghubungi si”itu” (gengsi)
“duh, rindu nih sama kadal buntung”

“yaelah kangen banget sama ketek kobra”

Pasti ngerasain dong hal kek gitu. Pengen banget ngehubungin, tapi keduanya sama-sama gengsi. 
Kalau gak gengsi ya macam ini
“dih kangen ketek kobra nih. Ah~ sms aja deh kalau dibales langsung telfon aja haha”
Oi ketek kobra masih idup? Atau udah mati bau ketek sendiri :v
“sip, tinggal send”
“eh, buset kok kontaknya kagak ada”
“ya allah kan dulu kontaknya udah aku hapus :( Dan terjadilah penyesalan~

Kasian kalau macam itu miris juga kangennya gak bisa kesampaian. Ya, gak usah gengsi lah untuk hubungin si”itu”. Entah Cuma mau basa-basi, butuh bantuan, bercanda aja, nostalgia, diskusi apapun, curhat, sampai Tanya kapan nikah?, apa kabar skripsi?, dan apa kabar mantannya mantan kamu yang dulu pernah jadi pacarku? *eh?

Suatu saat pasti kamu  akan membutuhkannya misal deh.
Ketek kobra udah kerja kamu lagi skipsi (meski beda jurusan) bisa dong hubungi dia

Ketek kobra, aku lagi skripsi bisa minta tolong aku kebingungan nih.

Alhamdulillahnya dia bisa nolong meski gak seutuhnya
Setelah itu kamu lulus deh, tapi belum dapat kerjaan. Kebetulan perusahaan si ketek kobra lagi kekosongan suatu jabatan. (sebenernya bukan kebetulan, tapi memang rejeki dari=Nya karena kita masih menjalin tali silaturahmi.)

Kadal buntung, perusahaanku lagi ada kekosongan jabatan nih. Kamu mau isi gak? Lumayan loh gajinya, kerjaanya juga sesuai denganmu.
Yah, sapa tau juga kamu mau ngisi kekosongan hati ini juga *eh
Dan happy ending. *capekngetik

Bukan maksut memanfaatkan atau semacamnya, tapi kita ini manusia yang saling membutuhkan satu sama lain. Terlebih jika seseorang itu sudah sangat kita kenal dan percaya. Maka akan sangat bermanfaat jika kita membutuhkanya maupun sebaliknya. Pahala dan amalan yang kita dapatpun juga berlimpah.

Sampai sini dulu ya. Semoga bermanfaat.

*Oh ya, namanya itu bukan maksut menghina. Itu Candaan aja seperti biasanya pada saat itu ^^. 
Mengapa aku berpikir begitu? Karena semua itu berkat pengalaman yang telah aku lalui. Sapa tau kamu juga punya pengalaman yang berkaitan dengan ini. Boleh di share dong ^^.Terima Kasih.

Jumat, 31 Juli 2015

Untukmu di Seberang Provinsi

Assalamualaikum.

Hei. Apa kabarmu? aku harap Tuhan selalu memeluk dan menjagamu. Ah, maaf kalau aku menulis tentangmu disini. Mungkin aku bisa saja menanyakan kabarmu lewat pesan singkat, tapi aku merasakan bahwa kamu mulai bosan. Jadi, lebih baik aku menulisnya lewat sini, sapa tau juga kamu membacanya.

Hei, maafkan aku yang selalu mengkhawatirkanmu, cemburu saat kau dengan wanita lain, selalu meminta kamu menghubungi aku terus, hingga (sedikit) membuatmu bosan. Maafkan juga karena jarak kita dipisahkan oleh satu provinsi, yang membuat jarak menjadi jauh dan biaya kesana menjadi mahal.

Aku belum pernah ke Jawa Barat, emm maukan nanti kalau aku berkunjung kesana kamu jadi pemandunya?. Inginnya memang agustus ini berkunjung kesana, tapi kamu ingin aku mengungkan niat itu. Jadi, nurut aja deh.

Aku sering memikirkan bagaimana kalau kita bertemu? . kadang aku berpikir “apa aku akan salah tingkah terus? Atau aku bakal menunduk dan diam melulu? Atau bahkan aku kegirangan gak karuan”. Dengar ceritamu saat main disana itu kek seru. Saat mian kamu pasti jarang pegang hp. Jadi, aku berpikiran bahwa itu akan menyenangkan. Makanya aku ingin main disana sama kamu, terus foto bareng buat kenangan dan diunggah ke sosmed. Sehari saja bersamamu itu akan jadi hal sangat berharga. Ya, apalagi untuk jarak kita yang lumayan jauh.

Nanti kalau aku kesana ajak makan pecel ayam ya, aku gatau itu makanan macam apa haha. Ajak naik kereta juga yah di Batu gak ada kereta sih. Gak ketinggalan juga sama puncaknya hehe mau aku bandingin sama puncak di batu :P. Keknya gak cukup sehari untuk melakukan itu semua. Belum lagi kalau ada kejadian tidak terduga. Kadang aku iri sama temenmu yang ada disana. Bisa kapan saja temuin kamu dan ajak kamu main terus bisa mengenalmu lebih dekat. Meski aku terlihat gak memikirkan sesuatu yang macam-macam, tapi pikiranku juga kadang kesana-kemari kalau kamu gak ada kabar. Bukan hanya itu, saat balasanmu padat dan tak seperti biasanya aku juga merasa kek gitu.

Oh ya, biar kamu gak bosan aku juga sengaja ngirim barang tujuannya kejutan kecil dari jarak jauh. Meski harganya tak seberapa dan bisa dibilang “barang tak berguna” aku harap kamu selalu menyukainya. Jujur saja aku lebih suka memberi barang yang memang ingin aku hadiahkan. Bisa dibilang anti mainstream sih, menurutku kalau kek gitu hadiahnya lebih berkesan. Biasanya nih orang kalau beli hadiah selalu apa yang disukai oleh orang yang akan dihadiahi tersebut. Jadi, bagiku itu hal yang biasa. Lagian lebih enak "ini buat kamu" daraipada "kamu mau apa?" kesannya lebih tulus dan enak diterima yang awal.

Aku suka banget waktu ngasih kamu kururin, itu hasil buatan tangan aku sendiri dan perjuangannya untuk beli bahannya itu sesuatu banget. Harganya memang gak mahal, tapi “sesuatu” yang ada di kururin itu yang mahal (hahaha). Lain kali, aku buatkan lagi kerajinan tanganku. Nikmati paketan kemarin ya!

Sampai sini dulu ya, aku lelah menatap monitor PC. Tunggu aku kesana ya! Aku tunggu juga kamu kemari. :)

Wassalam.

Ara

Selasa, 28 Juli 2015

Bunda, aku protes!

Assalamualaikum bunda.

Bunda, sebelumnya sarah minta maaf. Sebagai anak tak sepatutnya sarah protes ataupun menulis hal yang seperti ini. Selama ini bunda sudah melakukan yang terbaik sama sarah, tapi sarah ingin protes (mungkin mengungkapkan apa yang sarah ingin atau rasakan)
Sejak bunda ditinggal oleh ayah, bunda jadi tak ingin berteman ataupun melakukan yang dulu di kerjakan bunda sebelum hal itu terjadi. Sarah merasa bunda perlu berteman, agar bunda melupakan sejenak apa yang telah dilakukan ayah.

Bunda jadi tak mau berteman sana sini. Bunda jadi sering menceritakan hal membuat sedih. Entah kepadaku ataupun kepada oranglain. Aku tau bunda sedih dan kecewa, tapi itu bukan bunda yang aku kenal. Bunda, aku  ingin bunda berteman lagi dan mengenal banyak orang. Siapa tahu ada orang baik dan kaya akan iman serta hartanya lalu mempersunting bunda. Tak memikirkan berapa usia bunda bahkan berapa buah hati yang miliki. Sejujurnya aku ingin bunda melepaskan ayah begitu saja. Biarkan beliau pergi dengan kehidupannya sendiri. Sudah tidak ada yang bisa diharapkan lagi pada ayah.

Mungkin bunda ingin merawat dan menjaga kami sendirian tanpa bantuan seorang pasangan hidup, atau mungkin mengalami traumatic atas yang telah terjadi. Sarah tau bunda melakukan ini demi sarah dan adik, tapi kami menginginkan ada seorang lelaki (ayah lagi) dalam keluarga ini. Sarah merasa kehidupan kita akan jauh lebih baik jika kita keluar dari hal membuat kita sengsara dan sedih seperti ini.

Sarah juga capek bunda, selalu diomeli sana-sini sama bunda. Sarah sudah melakukan yang terbaik. Dengan proses yang memang terbilang lama. Namun, bunda selalu tak terima. Betapa lelahnya bunda dalam suatu proses itu. Tanpa bantuan dan dukungan seorang ayah. Sarah sudah sedikit membantu pekerjaan rumah, tapi ternyata itu masih saja salah. Terkadang sarah juga bingung harus seperti apa. Harus menjadi anaknya orang lainkah?

Bunda, sarah termasuk anak yang mampu dalam hal pendidikan dan agama. Namun, sarah tak pernah memperlihatkan itu. Terutama kepda keluarga besar. Sehingga sarah kurang di percaya oleh keluarga besar bunda. Sarah masih di anggap anak bawang. Mungkin bunda tahu bagian mana yang membuatku menjadi sangat kecewa dan sedih karena hal ini. Itu hanya sebagian kecil yang aku ceritakan ke bunda. Sisanya aku pendam sendiri. Seringkali tiada gunanya sarah cerita ke bunda. Bunda lebih memihak pada mereka. Padahal sarah sudah melakukan yang terbaik menurut sarah. Tidak mudah mengikuti semua ucapan keluarga besar bunda. Aku memiliki kesibukan sendiri dan pemikiran sendiri yang memang mampu aku lakukan dan aku mengerti.

Maafkan sarah yang sering marah dan sensitive sekali. Sarah hanya lelah bunda. Lelah dengan semua ini. Sarah hanya bisa ke ALLah dan blog ini. Entah siapapun yang membacanya. Bukan bermaksut membuka aib, tapi ingin oranglain mengambil hikamha dan pelajaran apa yang telah sarah tulis. Bunda, sarah kesepian dan sarah membutuhkan cinta lain. Mungkin yang sarah butuhkan adalah cinta yang memang belum sarah miliki. Ya, yang pasti seorang ayah (lagi) dan lelaki lain yang bukan di sebut ayah.

Maafkan sarah bunda belum bisa menjadi anak yang baik dan sempurna. Terima kasih atas segalanya bunda. Love you more.
(…)

Sabtu, 20 Juni 2015

Merindukan Lelaki itu...

Hai pak apa kabarmu yang entah berada dimana?

Hari ini aku ada acara buka bersama teman sekelas kuliah. Meski sederhana, tapi sangat berkesan. Aku rindu saat kita buka dirumah bersama. Entah sudah berapa tahun sejak bapak meninggalkan keluarga tanpa kabar. Jadi gak pernah merasakan hal itu lagi.

Pak, meski aku terlihat tak peduli padamu, sesungguhnya aku merindukanmu. Aku ingin ada dipelukanmu saat aku menangis karena seorang cowok. Namun, itu hanya anganku saja. Tetap saja aku menangis dengan sendirinya. Menahan rasa sakit dan luka itu sendiri. Apa kamu merasakan saat aku tersakiti pak?

Jika kau ada disini aku ingin cerita tentang seseorang yang sedang kusukai. Aku mengenalnya di facebook. Lalu, sering tukar kabar lewat sms, twitter, facebook, email dan juga telefon. Dia orang jabar pak, meski cukup lama kami dekat, kami belum jadian. Apa kamu rela pak jika anakmu ini menyukainya? Apa kau merasa cemburu dan was-was sebagai seorang bapak?

3 bulan aku libur nih pak. Tandanya KHS (kartu hasil studi)ku akan kelua. Entah berapa IPK yang akan aku dapatkan. Aku sudah berusaha yang menurutku terbaik dan semampuku. Semoga aku tidak mengecewakanmu dengan hasilnya nanti. Terlalu banyak yang ingin aku ceritakan sampai aku lupa sendiri. Sampai sini dulu ya pak. Selamat berpuasa. (…)


Rabu, 10 Juni 2015

Menyerah (?)

Dalam suatu hubungan apapun itu pasti kita mengalami suatu kejenuhan. Nggak jarang juga terbesit  kata ‘menyerah’. Apalagi dalam hubungan yang familiar banget “CINTA”. Mungkin beberapa diantara kalian ada yang pacaran, LDR, jomblo, dan yang pasti hubungan tanpa status atau hubungan-hubungan lainnya yang makin banyak.

            Ya mungkin ini yang aku rasakan. Udah jatuh cinta dan nyatakan perasaan, tapi belum tau kejelasannya sampai sekarang :3. Disaat-saat seperti ini si dia gak ada kabar. Meski bukan pacar bahkan bukan suaminya, namanya juga cewek kalau sudah menyangkut seseorang yang dia suka bakalan khawatir dan kepikiran juga kan.

            Entah mengapa sahabat terdekat tau masalahku ini. Yah~ muncullah berbagai perkataan semacam :

            “udahlah sya~ kamu sudah minta maaf kan? Kalau memang gak merespon berarti dia bukan cowok yang baik”

            “kamu itu siapanya sih? Belum jadi pacarkan? Udahlah jangan dipikirin biarin dah dia”

            “kamu gak harusnya minta maaf dan memohon harga dirimu kemana sih? Dia itu cowok dan kamu cewek. Yang pantas ngambek itu kamu bukan dia”

            Aku tau mereka berkata macam itu agar aku gak terlalu memikirkannya apalagi mendekati sudah waktunya UAS. Namun, bagiku meminta maaf dan memohon gak akan menurunkan harga diri kok selama itu hal yang positif. Meskipun dia (belum) menjadi siapa-siapaku, tapi dia adalah saudara kita. Apa salahnya minta maaf dan memohon agar ikatan persaudaraan tak terputus. Bukan kah itu hal yang baik?. Bukannya aku tak percaya perkataan kalian kawan. Aku punya keyakinan dan kepercayaan sendiri pada dirinya. Jadi, aku tetap menunggu dan bertahan seperti apa yang dia katakan. Makasih untuk masukannya kawan, tapi aku yang menentukan ini dan namanya juga perasaan kalian tak bisa memaksanya.

            Sakit juga loh HTS dan gak ada kabar dari si moodbooster itu. Apalagi cewek yang ngalamin yang bapernya melebihi rata-rata, belum lagi kalau lagi PMS :v. Saat sudah memohon dan minta maaf, tapi belum ada tanggapan mah cewek bisanya hanya sabar dan menunggu. Sama kek nunggu kepastian hohoho. Habis itu moodnya ancur, galau, ujung-ujungnya nangis. Bukan karena cenggeng, itu cara cewek meluapkan emosinya. Karena kalau udah di dunia luar cewek itu terlihat ceria kek gak ada masalah apapun. Padahal masalahnya bejibun dan saat dia sedang sendiri baru deh bisa nangis. Kalau udah macam itu inginnya sih nyerah, tapi pasti ada hal yang bikin cewek itu bakal suka lagi sama si moodboostersnya.

            Jadi, bagi cewek-cewek nih hanya kalian yang tau bagaimana si doi kepada kalian, kepercayaan, dan keyakinan kalian juga. Lalu, tentukan sendiri kalian maunya menyerah taua tidak. Nah, bagi para cowok kalau memang kalian tak ingin diganggu atau ada hal yang mengganggu lebih baik bilang deh secara jujur. Cewek pasti mau kok memahaminya, jangan asal  menghilang gitu aja kasian atuh ceweknya yang udah khawatir dan nungguin J

Tetap Semangat!!!


Kamis, 17 Juli 2014

Selalu ada Rasa di PATI

PATI itu enak banget ternyata apalagi kalau instrukturnya baik dan ramah makin betah dan pengen berlama-lama deh di Lab. Setiap pertemuan pasti ada tugas dan evaluasi yang harus dikerjakan. Waktu awal-awal gitu pasti selalu bingung dan deg-degan, tapi lama-lama juga terbiasa bahkan sampai udah hafal jawabannya karena sering ngerjain evaluasi.

Terkadang di tahap awal evaluasi nilainya lumayan jelek sih. setelah tahap kedua insyaallah lebih baik. Syukur dah kalau memang tahap pertama nilainya diatas 90. Lebih seru itu ngerjain evaluasi bareng temen-temen di kampus. Apalagi jam setengah sembilan gitu.

Waktu pelatihan perhatikan instrukturnya saat pelajaran dimulai. apa yang diajarkan oleh instrukturnya itu yang keluar dalam evaluasi. Sebelum mengerjakan evaluasi, lebih baik baca buku dulu. Kalau tugas blog itu agak bingung sih. Bingung mau nulis apa meskipun tema sudah ditentukan. Kalau aku sih apa adanya aja yang ada di pikiranku daripada nggak ngerjain hehehe. Usahakan kalau ada tugas segera di kerjakan biar nggak numpuk hehehe. Kalau numpuk makin bingung dan sampai begadang seperti pengalaman temenku. tapi, itu lebay banget sih jam 5 baru tidur. Padahal ya nggak gitu-gitu amat. Jadi, ya tergantung yang menjalankan aja sih rasanya gimana PATI pasti selalu ada rasa hahaha.

Jangan lupa kenalan juga dengan teman-teman sekelas biar lebih akrab dan sharing tentang tugas-tugas yang di berikan. Sudah itu aja dulu yah. BYE~ Selamat tidur~