Kamis, 24 September 2015

Bunga Tabebuia itu Berkembang. Memunculkan Kenangan Tentangmu yang ada di Seberang Provinsi


Tabebuia…

Bunga warna kuning yang selalu membuatku terpesona sekaligus menculnya kenangan tentangmu.

Ya, dirimu yang jauh diseberang provinsi sana.



Beginilah awalnya…

Aku sudah sering melihat segala postinganmu yang selalu muncul di Faceboook. Namun, baru tahun lalulah saat tabebuia berkembang aku mengenalmu lebih dekat.

Satu tahun berlalu. Banyak hal yang sudah kita lalui meski adanya spasi (jarak) diantara kita. Mulai dari Voice note dari ost ishuukan friends hingga email yang kau kirim dengan subyek “Just You and I~”. email berisikan  lampiran foto dengan gambar gumi hasil karyamu, dan sepasang gantungan yang kau beli ketika menghadiri acara Ennichisai. kau bercerita awalnya bingung akan membeli apa. Lalu kau memutuskan membeli sepasang gantungan itu untuk aku dan kamu. Namun, sampai sekarang pun kau belum mengirimnya. Ntah memang sengaja untuk kau simpan sebagai kenangan atau hal lain yang memang kau rahasiakan padaku.

Setahun berlalu, sekarang berbeda pula segala sesuatu yang ada. Entahlah hal yang bahkan tak ingin ku sebutkan itu terjadi atau tidak. Karena diantara kita mungkin tak ingin menyakiti satu sama lain lebih dalam dengan mngucapkan kata itu. Entah terjadi atau tidak, yang jelas aku tak berfokus pada itu.

Selama ini yang kau tanamkan adalah kebaikan. Aku tak sanggup jika harus melakukan “pura-pura gak kenal” kepadamu. Maka beginilah aku kepadamu yang tetap tak berubah seperti saat itu. Mungkin terdapat perbedaan, saat ini banyak sekali pesan untukmu yang tersimpan di draft. Bukan karena aku tak ingin berbagi cerita atau semacamnya. Aku hanya takut mengusikmu, mengganggu atau apapun itu secara berlebihan. Meski aku ingin sekali berbagi cerita padamu. Terkadang aku mengirimmu sebuah pesan, tapi kau tak membalasnya. Aku berpikir bahwa kau sibuk iya kadang kau sibuk dengan social mediamu sehingga mungkin tak membalas pesanku.

Jika kau berpikir mengapa aku seperti ini? Tanyakan saja pada Allah. Dialah yang mengerti segalanya tentangku. Semua yang berhubungan denganmu kuceritakan pada-Nya. insyaAllah kau akan mendapatkan jawaban cepat atau lambat. Jadi, bersabarlah, berprasangaka baiklah  dan tetap berupaya pada-Nya.

Mungkin kamu juga berpikir bahwa yang kau tanamkan selama ini bukan kebaikan. Sudahlah pandangan setiap individu berbeda-beda, aku memandangmu seperti itu dank au mengenalku seperti apa aku. Tulissan ini juga bukan sebuah pencitraan untukmu dan diriku. Terserah mau berpandangan seperti apa yang jelas Allah lebih tau mengapa aku menuliskan ini.

Sebenarnya bisa saja aku membicarakan ini lewat sms, telfon atau email. Namun, aku terlalu malu dan aku juga tak ingin menuliskannya, tapi itu tak membuatku lega. Aku kurang tau kau akan membaca postingan ini atau tidak. Harapanku memang kau membaca postingan ini. Mungkin kau membaca postingan ini, tapi kau diam saja atau memang tak membacanya.

Aku tetap aku kok. Tak ada yang berubah. Kau boleh menghubungi aku kapanpun dalam suka dan duka. Mau cerita atau sekedar bercanda dan berbagi foto atau VN tak masalah. Aku senang jika kau menghubungiku terlebih dahulu bahwa tandanya aku tak mengganggumu. Kadang aku ingin menghubungimu terlebih dahulu, tapi kadang kau tak membalasnya. Jadi, aku beri jeda saja untuk menghubungimu agar kau tak terganggu.

Selalu dekatkan hati dan dirimu pada-Nya. Jika kau tak merasakan ketenangan setelah menghadap pada-Nya itu artinya kau sedang dihukum dan diri-Nya cemburu kepadamu. Cintai diri-Nya, rebutlah hati-Nya, minta ampun pada-Nya. Hijrahlah, bersabarlah dan berupayalah di jalan-Nya. Aamiin.

Diri-Nya mengizinkan aku menguatkanmu lewat kata dan doa. Belum dengan raga dan seluruh pengapdian yang sedang menanti. Meski kau saat ini belum membutuhkannya dalam diriku. Namun, berupaya kepada-Nya jauh lebih dan bersabar bagaimana akhir dari semua ini.

Sibukkan dirimu dengan cinta-Nya ^^

Wassalam,

Ara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar