Assalamualaikum bunda.
Bunda, sebelumnya sarah minta maaf. Sebagai anak tak sepatutnya sarah
protes ataupun menulis hal yang seperti ini. Selama ini bunda sudah melakukan
yang terbaik sama sarah, tapi sarah ingin protes (mungkin mengungkapkan apa yang
sarah ingin atau rasakan)
Sejak bunda ditinggal oleh ayah, bunda jadi tak ingin berteman
ataupun melakukan yang dulu di kerjakan bunda sebelum hal itu terjadi. Sarah merasa
bunda perlu berteman, agar bunda melupakan sejenak apa yang telah dilakukan
ayah.
Bunda jadi tak mau berteman sana sini. Bunda jadi sering menceritakan
hal membuat sedih. Entah kepadaku ataupun kepada oranglain. Aku tau bunda sedih
dan kecewa, tapi itu bukan bunda yang aku kenal. Bunda, aku ingin bunda berteman lagi dan mengenal banyak
orang. Siapa tahu ada orang baik dan kaya akan iman serta hartanya lalu
mempersunting bunda. Tak memikirkan berapa usia bunda bahkan berapa buah hati
yang miliki. Sejujurnya aku ingin bunda melepaskan ayah begitu saja. Biarkan beliau
pergi dengan kehidupannya sendiri. Sudah tidak ada yang bisa diharapkan lagi
pada ayah.
Mungkin bunda ingin merawat dan menjaga kami sendirian tanpa bantuan
seorang pasangan hidup, atau mungkin mengalami traumatic atas yang telah
terjadi. Sarah tau bunda melakukan ini demi sarah dan adik, tapi kami
menginginkan ada seorang lelaki (ayah lagi) dalam keluarga ini. Sarah merasa
kehidupan kita akan jauh lebih baik jika kita keluar dari hal membuat kita
sengsara dan sedih seperti ini.
Sarah juga capek bunda, selalu diomeli sana-sini sama bunda. Sarah sudah
melakukan yang terbaik. Dengan proses yang memang terbilang lama. Namun, bunda
selalu tak terima. Betapa lelahnya bunda dalam suatu proses itu. Tanpa bantuan
dan dukungan seorang ayah. Sarah sudah sedikit membantu pekerjaan rumah, tapi
ternyata itu masih saja salah. Terkadang sarah juga bingung harus seperti apa. Harus
menjadi anaknya orang lainkah?
Bunda, sarah termasuk anak yang mampu dalam hal pendidikan dan agama.
Namun, sarah tak pernah memperlihatkan itu. Terutama kepda keluarga besar. Sehingga
sarah kurang di percaya oleh keluarga besar bunda. Sarah masih di anggap anak
bawang. Mungkin bunda tahu bagian mana yang membuatku menjadi sangat kecewa dan
sedih karena hal ini. Itu hanya sebagian kecil yang aku ceritakan ke bunda. Sisanya
aku pendam sendiri. Seringkali tiada gunanya sarah cerita ke bunda. Bunda lebih
memihak pada mereka. Padahal sarah sudah melakukan yang terbaik menurut sarah. Tidak
mudah mengikuti semua ucapan keluarga besar bunda. Aku memiliki kesibukan
sendiri dan pemikiran sendiri yang memang mampu aku lakukan dan aku mengerti.
Maafkan sarah yang sering marah dan sensitive sekali. Sarah hanya
lelah bunda. Lelah dengan semua ini. Sarah hanya bisa ke ALLah dan blog ini. Entah
siapapun yang membacanya. Bukan bermaksut membuka aib, tapi ingin oranglain
mengambil hikamha dan pelajaran apa yang telah sarah tulis. Bunda, sarah
kesepian dan sarah membutuhkan cinta lain. Mungkin yang sarah butuhkan adalah
cinta yang memang belum sarah miliki. Ya, yang pasti seorang ayah (lagi) dan
lelaki lain yang bukan di sebut ayah.
Maafkan sarah bunda belum bisa menjadi anak yang baik dan sempurna. Terima
kasih atas segalanya bunda. Love you more.
(…)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar