Tabebuia…
Bunga warna kuning yang selalu
membuatku terpesona sekaligus menculnya kenangan tentangmu.
Ya, dirimu yang jauh diseberang
provinsi sana.
Beginilah awalnya…
Aku sudah sering
melihat segala postinganmu yang selalu muncul di Faceboook. Namun, baru tahun
lalulah saat tabebuia berkembang aku mengenalmu lebih dekat.
Satu tahun
berlalu. Banyak hal yang sudah kita lalui meski adanya spasi (jarak) diantara
kita. Mulai dari Voice note dari ost ishuukan friends hingga email yang kau
kirim dengan subyek “Just You and I~”. email berisikan lampiran foto dengan gambar gumi hasil karyamu,
dan sepasang gantungan yang kau beli ketika menghadiri acara Ennichisai. kau bercerita awalnya
bingung akan membeli apa. Lalu kau memutuskan membeli sepasang gantungan itu untuk
aku dan kamu. Namun, sampai sekarang pun kau belum mengirimnya. Ntah memang sengaja
untuk kau simpan sebagai kenangan atau hal lain yang memang kau rahasiakan
padaku.
Setahun berlalu,
sekarang berbeda pula segala sesuatu yang ada. Entahlah hal yang bahkan tak
ingin ku sebutkan itu terjadi atau tidak. Karena diantara kita mungkin tak
ingin menyakiti satu sama lain lebih dalam dengan mngucapkan kata itu. Entah
terjadi atau tidak, yang jelas aku tak berfokus pada itu.
Selama ini yang
kau tanamkan adalah kebaikan. Aku tak sanggup jika harus melakukan “pura-pura
gak kenal” kepadamu. Maka beginilah aku kepadamu yang tetap tak berubah seperti
saat itu. Mungkin terdapat perbedaan, saat ini banyak sekali pesan untukmu yang
tersimpan di draft. Bukan karena aku tak ingin berbagi cerita atau semacamnya.
Aku hanya takut mengusikmu, mengganggu atau apapun itu secara berlebihan. Meski
aku ingin sekali berbagi cerita padamu. Terkadang aku mengirimmu sebuah pesan,
tapi kau tak membalasnya. Aku berpikir bahwa kau sibuk iya kadang kau sibuk
dengan social mediamu sehingga mungkin tak membalas pesanku.
Jika kau
berpikir mengapa aku seperti ini? Tanyakan saja pada Allah. Dialah yang
mengerti segalanya tentangku. Semua yang berhubungan denganmu kuceritakan
pada-Nya. insyaAllah kau akan mendapatkan jawaban cepat atau lambat. Jadi,
bersabarlah, berprasangaka baiklah dan
tetap berupaya pada-Nya.
Mungkin kamu
juga berpikir bahwa yang kau tanamkan selama ini bukan kebaikan. Sudahlah pandangan
setiap individu berbeda-beda, aku memandangmu seperti itu dank au mengenalku
seperti apa aku. Tulissan ini juga bukan sebuah pencitraan untukmu dan diriku. Terserah
mau berpandangan seperti apa yang jelas Allah lebih tau mengapa aku menuliskan
ini.
Sebenarnya bisa
saja aku membicarakan ini lewat sms, telfon atau email. Namun, aku terlalu malu
dan aku juga tak ingin menuliskannya, tapi itu tak membuatku lega. Aku kurang
tau kau akan membaca postingan ini atau tidak. Harapanku memang kau membaca
postingan ini. Mungkin kau membaca postingan ini, tapi kau diam saja atau
memang tak membacanya.
Aku tetap aku kok.
Tak ada yang berubah. Kau boleh menghubungi aku kapanpun dalam suka dan duka. Mau
cerita atau sekedar bercanda dan berbagi foto atau VN tak masalah. Aku senang
jika kau menghubungiku terlebih dahulu bahwa tandanya aku tak mengganggumu. Kadang
aku ingin menghubungimu terlebih dahulu, tapi kadang kau tak membalasnya. Jadi,
aku beri jeda saja untuk menghubungimu agar kau tak terganggu.
Selalu dekatkan
hati dan dirimu pada-Nya. Jika kau tak merasakan ketenangan setelah menghadap
pada-Nya itu artinya kau sedang dihukum dan diri-Nya cemburu kepadamu. Cintai
diri-Nya, rebutlah hati-Nya, minta ampun pada-Nya. Hijrahlah, bersabarlah dan
berupayalah di jalan-Nya. Aamiin.
Diri-Nya
mengizinkan aku menguatkanmu lewat kata dan doa. Belum dengan raga dan seluruh
pengapdian yang sedang menanti. Meski kau saat ini belum membutuhkannya dalam
diriku. Namun, berupaya kepada-Nya jauh lebih dan bersabar bagaimana akhir dari
semua ini.
Sibukkan dirimu dengan cinta-Nya
^^
Wassalam,
Ara.